Sabtu, 29 Oktober 2016

Perbedaan Masyarakat di Desa dan diperkotaan

Perbedaan Masyarakat di Desa dan diperkotaan

Nama                        : Muhammad Fariz Firnanda
Universitas               : Gunadarma
Dosen Pembimbing  : Ahmad Nasher

 
A. Masyarakat Perkotaan, Aspek-Aspek Positif dan Negatif
1.   Pengertian Masyarakat

Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Sedangkan dalam arti sempit, masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan dan lain sebagainya
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan kenyataaan bahwa manusia sebagai makhluk sosial ada kecenderungan untuk melakukan kesalahan sesama manusia. Kecenderungan yang bersifat sosial ini selalu timbul pada diri setiap manusia ada sesuatu yang saling membutuhkan. Dari kenyataan ini kemudian timbullah suatu struktur antar hubungan yang beraneka ragam. Keragaman itu dalam bentuk kolektivitas-kolektivitas serta kelompok-kelompok dan pada tiap-tiap kelompok tersebut terdiri dari kelompok-kelompok yang lebih kecil. Apabila kolektivitas-kolektivitas itu dan kelompok-kelompok mengadakan persekutuan dalam bentuk yang lebih besar, maka terbentuklah apa yang kita kenal dengan masyarakat.
Pada setiap masyarakat, jumlah kelompok dan kesatuan sosial tidak hanya satu, disamping itu individu sebagai warga masyarakat dapat menjadi bagian dari berbagai kelompok dan atau kesatuan sosial yang hidup dalam masyarakat tersebut.

2. Ciri-ciri Masyarakat Kota
Adapun beberapa ciri-ciri Masyarakat Kota yaitu :
1.     kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2.     orang kota paa umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
3.     pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4.     kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5.     interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi.
6.      pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7.     perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

B. Hubungan Desa dengan Kota
.   1. Hubungan Desa dengan Kota
Hubungan Desa-Kota, hubungan pedesaan-perkotaan.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan.

Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.

“Interface”, dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.
Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.


Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa cara, seperti:
·        Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan   merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam
·        Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan
·        Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi
·        Ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.

Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
A.      Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.

     B.     Sebab-sebab Urbanisasi
·        Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
·        Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)

Hal – hal yang termasuk push factor antara lain :
A.     Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan   pertanian.
B.     Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
C.      Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
D.     Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
E.      Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.

Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
A.     Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
B.     Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
C.      Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
D.     Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
E.      Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah.
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang membentuk stuktur kota tersebut.

C. PERBEDAAN MASYARAKAT KOTA DENGAN MASYARAKAT DESA
Pada mulanya masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan pada akhirnya masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan, dan melupakan kebiasaan sebagai masyarakat pedesaannya.
Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata permasalahan.
Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat umum.
  1. Sederhana
  2. Mudah curiga
  3. Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
  4. Mempunyai sifat kekeluargaan
  5. Lugas atau berbicara apa adanya
  6. Tertutup dalam hal keuangan mereka
  7. Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
  8. Menghargai orang lain
  9. Demokratis dan religius
  10. Jika berjanji, akan selalu diingat
Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat pedesaan.
Berbeda dengan karakteristik masyarakat perkotaan, masyarakat pedesaan lebih mengutamakan kenyamanan bersama dibanding kenyamanan pribadi atau individu. Masyarakat perkotaan sering disebut sebagai urban community.
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu:
1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa. Masyarakat kota hanya melakukan kegiatan keagamaan hanya bertempat di rumah peribadatan seperti di masjid, gereja, dan lainnya.
2.  orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain
3. di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, karena perbedaan politik dan agama dan sebagainya.
4. jalan pikiran rasional yang dianut oleh masyarkat perkotaan.
5. interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan pribadi daripada kepentingan umum.
Hal tersebutlah yang membedakan antara karakteristik masyarakat perkotaan dan pedesaan, oleh karena itu, banyak orang-orang dari perkotaan yang pindah ke pedesaan untuk mencari ketenangan, sedangkan sebaliknya, masyarakat pedesaan pergi dari desa untuk ke kota mencari kehidupan dan pekerjaan yang layak untuk kesejahteraan mereka.

Kesimpulan :
perbedaan antara masyarakat kota dengan masyarakat pedesaan.Terdapat banyak perbedaan terutama dalam mata pencaharian karena di pedesaan masih sedikit sekali untuk masyarakatnya mencari pekerjaan biasanya masyarakat di pedesaan hanya menjadi seorang petani / seorang tukang kebun.Lain halnya diperkotaan masyarakat perkotaan kebanyakan hidupnya lebih makmur dan banyak lapangan pekerjaan yang menyejahterakan suatu individu,akan tetapi untuk mendapatkan pekerjaan di perkotaan itu tidaklah mudah,karena banyak saingannya maka dari itu ini merupakan tugas suatu pemerintahan untuk bisa membuka lapangan pekerjaan yang memadai baik di Perkotaan maupun didesa agar kestabilan ekonomi dipedesaan bisa beranjak naik dan membantu masyarakat pedesaan untuk lebih hidup makmur. 

Referensi 
https://lorentfebrian.wordpress.com/perbedaan-masyarakat-kota-dengan-masyarakat-desa/ 
http://gelasdingin.blogspot.co.id/2016/10/perbedaan-masyarakat-di-desa-dan.html 



Sabtu, 22 Oktober 2016

Kebudayaan dan contohnya

Kebudayaan dan contohnya

Nama                        : Muhammad Fariz Firnanda
Universitas               : Gunadarma
Dosen Pembimbing  : Ahmad Nasher

1. Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.

Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

2. Definisi budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

3. Contoh kebudayaan di Indonesia
   1.  Tari Kecak
        
         Kecak (pelafalan: /'ke.tʃak/, secara kasar "KEH-chahk", pengejaan alternatif: Ketjak, Ketjack), adalah pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Namun, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.

 

Kesimpulan
jadi ,Setiap Daerah memiliki kebudayaan dan Adat Istiadat yang berbeda - beda serta kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilainorma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak.
Karena adanya suatu Upacara adat / Kebudayaan disetiap daerah masyarakat dapat berinteraksi dengan masyarakat lain, Untuk saling bertukar informasi tentang adanya Adat istiadat ini supaya bahasa daerah di daerah yang masih menjaga budaya masih bisa dilestarikan.

Referensi 
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecak
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Kecak_Dance_1.jpg


Sabtu, 15 Oktober 2016

Fungsi keluarga dan Peran pemuda

Fungsi Keluarga dan Peranan Pemuda


Nama                        : Muhammad Fariz Firnanda
Universitas               : Gunadarma
Dosen Pembimbing  : Ahmad Nasher

  A. Fungsi Keluarga
Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Pertalian antara suami dan istri adalah perkawinan dan hubungan antara orang tua dan anak biasanya adalah darah atau kadangkala adopsi dan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan. Peranan-peranan tersebut dibatasi oleh masyarakat, tetapi masing-masing keluarga diperkuat melalui sentimen-sentimen yang sebagian merupakan tradisi dan sebagian lagi emosional yang menghasilkan pengalaman.

1.      Keluarga Inti
Keluarga inti ( Nuclear Family ) adalah unit keluarga yang terdiri dari suami, isteri, dan anak-anak mereka yang kadang-kadang disebut juga sebagai “conjugal” family.

 2.      Keluarga Besar
Keluarga besar ( extended family )Keluarga yang disamping terdiri dari suami, istri, dan anak-anak kandung, juga sanak saudara lainnya, baik menurut garis vertikal (ibu, bapak, kakek, nenek, mantu, cucu, cicit), maupun menurut garis horizontal (kakak, adik, ipar) yang berasal dari pihak suami atau pihak isteri.

3.      Tipe – Tipe Keluarga Besar

1.  Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
2.  Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3.  Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
4.  Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5.  Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian   keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

 4.   Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
  1. Fungsi biologis
    1. Untuk meneruskan keturunan.
    2. Memelihara dan membesarkan anak.
    3. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
    4. Memelihara dan merawat anggota keluarga.
        2.   Fungsi Psikologis
    1. Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
    2. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
    3. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
    4. Memberikan Identitas anggota keluarga.
3.   Fungsi Sosialisasi
    1. Membina sosialisasi pada anak. 
    2. Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
    3. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4.   Fungsi Ekonomi
    1. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 
    2. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
    3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb.
5.   Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, keterampilan dan membentuk  perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang  dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya. Ahli lain membagi fungsi keluarga, sebagai berikut :
      1. Fungsi Pendidikan : Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
      2. Fungsi Sosialisasi anak : Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
      3. Fungsi Perlindungan: Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
      4. Fungsi Perasaan : Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
      5. Fungsi Religius : Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk meyakinkan bahwa ada kehidupan lain setelah  dunia ini.
6. Fungsi Ekonomis
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif 
Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
8. Fungsi Biologis 
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.

 B. Peranan Pemuda  
Dalam hubungannya dengan sosialisasi generasi muda khususnya mahasiswa telah melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan dapat dijadikan contoh untuk generasi muda.
Pada garis besarnya, pemuda mempunyai peranan sebagai berikut :

1. Agent of change

Pemuda bertugas untuk mengadakan perubahan – perubahan dalam masyarakat ke arah perubahan yang lebih baik. Perubahan yang bersifat kemanusiaan

2. Agent of defelopment

Pemuda bertugas atau melancarkan atau melaksankan pembangunan di segala bidang, baik bersifat fisik maupun non fisik.

3. Agent of modernization

Pemuda bertindak dan bertugas sebagai pelopor dalam pembaharuan. Maksudnya pemuda pemuda dapat memilih mana yang perlu diubah dan mana yang masih tetap dipertahankan.

Sekarang Pemuda lebih banyak melakukan peranan sebagai kelompok politik dan sedikit sekali yang melakukan peranan sebagai kelompok sosial, sehingga kemandirian pemuda sangat sulit berkembang dalam mengisi pembangunan ini.

Peranan pemuda dalam sosialisi bermasyrakat sungguh menurun dratis, dulu bisanya setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah pemuda sekitar. Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan, selalu bermain-main dan bahkan ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu.

Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara.

Dengan demikian, dibutuhkan pembinaan yang intensif terutama pembinaan moral agar pemuda memiliki rasa tanggung jawab untuk membangun serta berjuang untuk kepentingan masyarakat, tidak hanya untuk kepentingan pribadinya.

kesimpulan
peran suatu keluarga sangat penting untuk mendidikan dan menjaga serta mengayomi anak anak mereka untuk menjadi seseorang generasi penerus bangsa yang berguna untuk masyarakat dan negara. meski jumlah penduduk muda sekarang cukup besar, bila tidak di imbangi dengan perkembangan potensi generasi muda untuk bangsa ini, maka akan tertinggal jauh bila dibandingkan dengan negara lain. Untuk itu diperlukannya pengembangan potensi generasi muda yang berkarakter yang bisa dibentuk melalui keluarga, pihak sekolah maupun luar sekolah dalam hal ini adalah pemerintah.
Pemerintah tentu saja bisa membantu pengembangan potensi bagi generasi muda,sehingga potensi tersebut bisa terus naik sedikit demi sedikit untuk memajukan bangsa.


Daftar pustaka
http://parasuthitam.blogspot.co.id/2016/10/fungsi-keluarga-dan-peranan-pemuda.html 
https://rikaarba.wordpress.com/2012/10/21/keluarga-dan-fungsi-keluarga/

Sabtu, 08 Oktober 2016

Mobilitas Sosial & Macam-macam Migrasi

Mobilitas Sosial & Macam-macam Migrasi


Nama                        : Muhammad Fariz Firnanda
Universitas               : Gunadarma
Dosen Pembimbing  : Ahmad Nasher
 
Mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Lengkapnya, migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain di lokasi geografis yang berbeda dengan tujuan menetap. Setiap terjadi migrasi mengakibatkan terjadinya perubahan tempat tinggal dari suatu lokasi geografis tertentu ke lokasi geografis lainnya.
Migrasi tidak hanya bermakna perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain, tetapi perpindahan dalam suatu negara pun dimaknai migrasi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan berikut ini yang akan menguraikan tentang jenis-jenis migrasi.
Berdasarkan ruang gerak atau jangkauannya, migrasi dapat dibagi atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Migrasi internasional 
Migrasi internasional yaitu perpindahan penduduk antara satu negara dan negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu sebagai berikut.

  1. Imigrasi yaitu masuknya penduduk dari negara lain ke dalam suatu negara. Orang-orang yang melakukan imigrasi disebut imigran. Contohnya, orang-orang Thailand, Hong Kong, dan Malaysia yang datang ke Indonesia untuk bekerja.
  2. Emigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari dalam satu negara ke negara lain. Contohnya, penduduk Indonesia yang pergi ke Timur Tengah untuk bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI).
  3. Remigrasi atau repatriasi yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara kembali ke negaranya sendiri. Remigrasi sering juga disebut kembali ke tanah air. Contohnya, penduduk Indonesia yang bekerja di Timur Tengah, ataupun mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan di Mesir kembali ke tanah air.

b. Migrasi Nasional 
Migrasi nasional yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi nasional terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Urbanisasi 
yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Terjadinya urbanisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:

  • ingin mencari pekerjaan karena di kota lebih banyak lapangan kerja;
  • ingin melanjutkan pendidikan karena di kota banyak sekolah jenjang tinggi;
  • ingin mencari pengalaman baru di kota;
  • ingin mendapatkan lebih banyak hiburan, fasilitas untuk hiburan di kota relatif lebih banyak daripada di desa.

2. Transmigrasi 
yaitu perpidahan penduduk dari salah satu pulau untuk menetap di pulau lain dalam wilayah negara Republik Indonesia untuk kepentingan pembangunan negara atau alasan-alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah.
Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda dari daerah Kedu ke daerah Lampung sebanyak 155 keluarga. Adanya program transmigrasi ditujukan untuk hal-hal sebagai berikut:

  • pemerataan persebaran penduduk;
  • peningkatan taraf hidup para transmigran di daerah transmigrasi;
  • pengolahan sumber daya alam yang selama ini belum tersentuh di daerah baru;
  • penyediaan lapangan kerja bagi transmigran di daerah transmigrasi;
  • pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia;
  • peningkatan kesatuan dan persatuan bangsa;
  • peningkatan pertahanan dan keamanan nasional.

Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan berikut ini.
  1. Transmgrasi umum yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah.
  2. Transmigrasi khusus yaitu transmigrasi yang dilaksanakan oleh pemerintah yang sifatnya khusus dengan tujuan tertentu. Misalnya, transmigrasi yang dilakukan pada penduduk yang terkena bencana alam.
  3. Transmigrasi spontan atau swakarya yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh penduduk atas kemauan dan biaya sendiri dengan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah berupa lahan garapan seluas dua hektar dan lain-lain.
  4. Transmigrasi swakarya yaitu transmigrasi yang sebagian biayanya ditanggung oleh pemerintah, sedangkan untuk pembukaan lahan ditanggung oleh transmigran.
  5. Transmigrasi lokal yaitu transmigrasi yang terjadi dari satu daerah ke daerah lainnya di dalam satu provinsi.
  6. Transmigrasi bedol desa yaitu perpindahan penduduk meliputi seluruh penduduk desa beserta kepala desa dan perangkat-perangkatnya ke daerah lain.
  7. Transmigrasi sektoral yaitu perpindahan penduduk yang biayanya ditanggung bersama oleh pemerintah daerah tujuan transmigrasi.

3. Ruralisasi 
yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. Hal tersebut dapat terjadi disebabkan:

  • adanya kerinduan untuk kembali ke desa asal;
  • pekerjaan di kota sudah selesai sehingga kembali ke desa;
  • merasa sudah bosan di kota dan ingin tenang hidup di desa;
  • ingin mengabdi pada desa dan sebagainya.

4. Migrasi musiman 
yaitu perpindahan penduduk yang terjadi pada musim-musim tertentu. Contohnya, pada musim panen di suatu daerah, banyak penduduk daerah lain yang datang untuk membantu dalam proses panen tersebut.
5. Migrasi sirkuler 
yaitu perpindahan penduduk sementara karena mendekati tempat pekerjaan. Contohnya, seorang penduduk Cianjur yang bekerja di Bandung dan tinggal sementara di Bandung. Akan tetapi, pada waktu-waktu tertentu secara teratur pulang ke tempat tinggalnya di Cianjur karena semua keluarganya tinggal di Cianjur.
Adapun tentang alasan seseorang melakukan migrasi tentunya beragam dan dipengaruhi oleh faktor-faktor mobilitas penduduk tertentu. Secara umum, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi sebagai berikut.

  • Faktor ekonomi yaitu ingin memperoleh kesejahteraan yang lebih baik di tempat yang baru.
  • Faktor pendidikan yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Lokasi perguruan tinggi biasanya terpusat di suatu wilayah tertentu, khususnya perkotaan.
  • Faktor pekerjaan yaitu migrasi yang terjadi karena penugasan yang diberikan oleh pemimpin tempatnya bekerja.
  • Faktor keselamatan yaitu daerah yang sering dilanda bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan bencana-bencana alam lainnya. Hal itu menyebabkan banyak penduduk di tempat tersebut yang bermigrasi ke tempat lain yang bebas dari gangguan bencana alam.
  • Faktor keamanan yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan di tempat mereka sebelumnya.
  • Faktor politik yaitu migrasi yang terjadi karena adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat.
  • Faktor agama yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama sehingga sebagian penduduk merasa kurang bebas menjalankan ajaran agamanya.
  • Faktor sosial, yaitu migrasi yang terjadi karena adanya tekanan-tekanan sosial dari masyarakat terhadap seseorang sehingga ia berimigrasi.
  • Faktor kepentingan pembangunan yaitu migrasi yang terjadi karena suatu daerah permukiman penduduk terkena proyek pembangunan seperti pembuatan jalan tol Cipularang.  
kesimpulan 
Mobilitas Sosial merupakan salah satu aktivitas musiman yang pasti akan terjadi disetiap tempat, maka dari itu pemerintah harus bisa menangani suatu perpindahan penduduk tersebut agar tidak terjadi keterlantaran dan menyebabkan pengangguran di suatu wilayah.dan juga harus melakukan pemerataan sensus penduduk agar penduduk yang baru masuk disuatu wilayah dapat didata agar terciptanya pemerataan penduduk yang baik.
 
 Referensi : http://rpp-smp.blogspot.co.id/2015/07/pengertian-jenis-dan-faktor-faktor-Migrasi-atau-Mobilitas-Penduduk.html